Kamis, 21 Juni 2012

MAKALAH


MAKALAH
STRATEGI BISNIS DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah MSDM
Dosen Parmin,SE


Disusun Oleh :
Febriana Azizah


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra Bangsa
Kebumen
2012
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur penulis panjatkan kehadirat  ALLAH SAW karena berkat rahmat  dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah sederhana yang berjudul “STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI SDM 
Penulis menyadari kalau di kalimat ini banyak terdapat kekurangan serta kelemahannya, oleh sebab itu dengan terbuka penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya konstruktif atau membangun demi perbaikan dan penyempurnaannya. Pada kesempatan ini pula penulis mengucapakn penghargaan dan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan sehingga penyusunan makalah ini dapat selesai tepat waktu.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua “ amin”



Kebumen,29 Mei 2012

                                                                                         Penulis














BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG

Strategi bisnis sebagai konsep, bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan organisasi mencapai tujuan strategik yang telah diterapkan. Keberhasilan strategi harus dipahami sebagai keberhasilan implementasinya. Strategi bisnis secara konseptual mungkin sudah baik, tetapi jika implementasinya buruk, hasilnya adalah kegagalan. Dalam perspektif manajemen strategik, strategi SDM merupakan bagian dari proses implementasi dari bisnis. Ini berarti, bila strategi SDM terisolasi dari strategi bisnis yang menjadi pilihan strategik organisasi maka praktek-praktek MSDM tidak akan menghasilkan kualitas SDM seperti yang dibutuhkan.
Makalah ini akan membahas tentang SDM strategik yaitu membahas proses keterkaitan praktek-praktek MSDM dengan strategi bisnis. MSDM strategik menciptakan suatu proses penuangan dari konsep strategi bisnis ke kemampuan organisasi untuk menyediakan SDM yang mempunyai kompetesi menjalankan strategi bisnis tersebut.


B.      RUMUSAN MASALAH

1.Pengertian Strategi.
2. Fase Proses Manajemen Strategi Dalam Kaitan Dengan Strategi bisnis.
3. Strategi-strategi SDM.
4. Operasionalisasi Strategi.


  
BAB II
PEMBAHASAN


1.      Pengertian Strategi
Menurut James Brian Quinn (1980) merupakan “pola atau rencana yang mengintregasika  tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan, urutan-urutan aksi ke dalam keseluruhan yang terkait”.
Menurut William Hence (1985) mendifinisikan strategi sebagai “konsentrasi dari sumber-sumber pada peluang-peluang bagi keunggulan kompetitif”.
Dari dua definisi itu dapat dipahami bahwa strategi adalah cara untuk mencapai tujuan dengan melibatkan semua faktor andalan dalam organisasi secara strategik.
            Manajemen strategic SDM adalah memformulasikan dan melaksanakan system SDM yang menghasilkan kompetensi dan perilaku karyawan yang diperlukan perusahaan untuk mencapai tujuan strategic. 














Berdasarkan framework diatas tersebut dapat dijelaskan bahwa strategi SDM dijabarkan dari rencana strategi organisasi.

2.      Fase Proses Manajemen Strategi Dalam Kaitan Dengan Strategi bisnis
a.      Formulasi strategi meliputi penilaian terhadap lingkungan dan pengembangan strategi.
b.      Implementasi strategi dan evaluasi.

a.      Formulasi Strategi
Proses formulasi strategi yang juga disebut sebagai perencanaan strategik meliputi beberapa kegiatan yang sistematis:
·         Metetapkan arah strategik organisasi.
·         Mengindentififikasi lingkungan dan analisis SWOT.
·         Merumuskan tujuan-tujuan strategik.
·         Mengembangkan alternatif-alternatif strategik.
·         Memilih strategik.

·         Menetapkan Arah Strategik
Langkah pertama manajemen puncak dalam proses perumusan strategi adalah menetapkan arah strategik organisasi ( strategic direction ), meliputi visi, misi dan nilai-nilai yang dikembangkan dalam organisasi. Visi sering disebut sebagai skenario masa depan organisasi. Pernyataan tentang visi dan misi  sering kali mengalami kerancuan. Visi berfungsi sebagai sumber inspirasi, dan motivasi yang memiliki nilai-nilai intrinsik tertentu. Oleh sebab itu, visi harus realistis. Artinya, visi itu dapat dicapai oleh kemampuan-kemampuan dan resources yang ada dalam organisasi.

·         Identifikasi Linkungan Dan Analisis SWOT
Perencanaan perlu mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan bisnis yang relevan dengan kondisi perusahaan saat ini dan melakukan analisis tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan dalam lingkungan bisnis.

·         Merumuskan Tujuan Strategik
Pada fase ini, rumusan visi, misi dean tujuan itu, diterjemahkan ke dalam tujuan-tujuan strategik yaitu  tujuan-tujuan yang dirumuskan pada tingkat korporat atau pada level puncak dalam hierarki manajerial. Kemudian tujuan-tujuan pada tingkat korporat atau organisasi, diterjemahkan menjadi tujuan-tujuan strategik pada tingkat fungsional atau divisional (divisi pemasaran, divisi SDM, dan sebagainya) dan operasional (unit).

·         Mengembangkan Alternatif Strategi
Strategi-strategi bisnis, terkait dengan misi dan tujuan yang diemban organisasi. Strategi SDM adalah upaya menyediakan SDM yang memiliki kompetensi dan motivasi yang tinggi melalui fungsi-fungsi MSDM. Kualitas SDM yang tersedia diharapkan mampu mendukung implementasi strategi bisnis tertentu sebagai upaya mencapai misi dan tujuan yang telah digariskan.
Alternatif-alternatif strategi harus dikembangkan untuk kemudian dipipih alternatif yang paling mungkin berhasil mencapai tujuan strategik yang ditetapkan.

·         Memilih Strategi
Strategi bisnis yang dirancang masih bersifat intended strategy yaitu strategi dalam tatanan konseptual yang dirumuskan oleh manajer puncak melalui proses pengembalian keputsan yang rasional yang dikembangkan sebagai rencana strategis. Jika dalam implementasi terdapat keadaan-keadaan yang tidak terduga sehingga strategi yang diterapkan menjadi kurang evektif dalam pencapaian  tujuan maka strategi harus direvisi.
Oleh sebab itu, dalam perumusan strategi pada tingkat korpora untuk mengurangi kemungkinan bias dalam konsep intended strategy, para manajer tingkat bawah, dapat dilibatkan dalam proses perumusan strategi-strategi yang secara fundamental dikembangkan dari pengalaman yang mereka peroleh dilapangan.

b.      Implementasi Strategi Dan Evaluasi
Proses ini meliputi kegiatan-kegiatan, menghubungkan harapan-harapan dengan organisasi, orang-orang, peningkatan kinerja dan mengevaluasi evektifitas strategi. Faktor-faktor atau pilar yang harus dipertimbangkan dalam proses implementasi:
·         Desain tugas
·         Struktur organisasi
·         Kompensasi
·         Sistem
·         Proses
·         Teknologi
Semua faktor tersebut termasuk program pelatihan dan pengembangan perlu dipertimbangkan agar strategi dapat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari secaa efektif.

·         Desain Tugas
Tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab individu mungkin perlu didesain kembali agar kinerja kerja individu dan kelompok dapat ditingkatkan. Tetapi sebelum itu, sebaiknya didahului dengan menganalisis jabatan-jabatan yang ada dalam organisasi.




·         Struktur Organisasi
Apabila dalam suatu organisasi mengalami perubahan dalam strategi bisnis maka bentuk struktur organisasi harus disesuaikan dengan strategi bisnis yang diterapkan.

·         Sistem
Sistem merupakan serangkaian aturan yang menyebabkan proses bisnis dapat dijalankan. Oleh sebab itu, mekanisme pengambilan keputusan, sistem penilaian, dan sebagainya harus bisa mendorong kerja karyawan.

·         Proses
Variabel ini perlu dipertimbangkan agar proses layanan dari awal sampai ahir terjamin efektivitas dan efisiensinya.

·         Teknologi
Faktor teknologi memegang peran penting dalam meningkatkan sistem informasi dalam organisasi. Sistem pelayanan akan lebih efektif melalui penerapan teknologi yang strategis. 

·         Pelatihan Dan Pengembangan
Program pelatihan, pendidikan dan pengembangan harus mampu meningkatkan keahlian, kemampuan karyawan dan membantu mereka mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Langkah penting dalam mengimplementasikan strategi adalah evaluasi. Evaluasi pelaksanaan strategi harus selalu dilakukan untuk mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan.  
Hambatan Dalam Implementasi
Keberhasilan organisasi menjalankan bisnisnya tergantung pada keberhasilan orang-orang dalam organisasi mengimplementasikan strategi baik pada tingkat korporat, fungsional maupun pada tingkat operasional. Pfeffer (1998:13-14) mengemukakan bahwa keberhasilan itu datang dari proses penghantaran nilai (delivering value) kepada customers.Kemampuan menghantarkan nilai itu, timbul dari konsepsi apa yang diinginkan customer dan dari konsepsi bagaimana mengorganisasikan dan mengelola orang-orang untuk memproduksi nilai tersebut.
Faktor-faktor potensial yang menjadi penghambat:
o   Lemahnya kepemimpinan
o   Proses komunikasi internal organisasi kurang efektif
o   Kapasitas pembelajaran individu rendah

Hubungan VMT dengan Strategi bisnis dan Stratregi SDM
Visi, Misi, Tujuan, Nilai
 


Strategi SDM
Strategi Bisnis
 
Praktek-praktek MSDM
SDM dengan kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan
Implementasi Strategi
 







Berdasarkan nilai-nilai yang dikembangkan dalam organisasi diharapkan orang-orang dalam organisasi akan berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip yang dikembangkan. Harapannya adalah, tercapainya visi, misi dan tujuan strategik organisasi.

3.      Strategi-strategi SDM
Strategi SDM adalah penentu atau yang menentukan aktivitas SDM apa, prioritas apa, yang diperlukan untuk menciptakan nilai terhadap bisnis yang dijalankan.
Robert Waterman (1998) mengemukakan ada pengertian mengenai hubungan antara strategi dengan pengelolaan SDM secara efektif. Waterman mengakui bahwa organisasi, orang, kultur, kemampuan, merupakan sumber-sumber keunggulan kompetitif yang penting.

Strategi SDM dan Implementasi Terhadap Aktivitas MSDM
Strategi-strategi SDM (People Based Strategy)
Praktek-praktek MSDM
Sikap, perilaku dan kemampuan spesifik yang dibutuhkan
Kinerja Organisasi
-Buy” Approach
-“Make” Apporoach
- Rekrutmen
-Pelatihan dan Pengembangan
-Membangun   komitmen dan kepercayaan
-Kompensasi
-Pengetahuan
-Keahlian konseptual, buman dan teknikal
-Komitmen


-Profit berkelanjutan
-Produktivitas
-Pertumbuhan
 












Strategi SDm dengan dua pendekatan yang dikenal dengan “Buy” yaitu pendekatan dalam penarikan SDM yang siap pakai atau “Make” yaitu pendekatan yang berorientasi pengembangan SDM yang ada, akan mempengaruhi praktek-praktek MSDM yang spesifik misalnya terfokus pada sistem penarikan, program pelatihan dan pengembangan, komitmen dan kompensasi. Aktifitas seperti ini diharapkan menghasilkan sikap dan perilaku dan keahlian konseptual, human dan teknikal yang spesifik mampu mendukung implementasi stategi bisnis.
Sonnenfel dan Maury Peiperl (Greer, 1995) mengemukakan ada empat tipologi strategi SDM terutama mengenai sistem karir yang disebutnya sebagai tipe Baseball Team, Club, Academy, dan Fortress.
Fokus dari masing-masing tipologi strategi SDM tersebut bersesuaian dengan strategi organisasi yang dikembangkan oleh Miles dan Snow, yaitu Prospektor, Defender, Academy dan Analyzer.
Hubungan Tipe Organisasi dan Strategi SDM
Dalam konteks hubungan tersebut berbagai pilihan pilihan strategik dari masing-masing fungsi atau aktivitas MSDM dapat dilihat pada tebel berikut.

Fokus dan Pilihan Strategik
Strategi-strategi yang populer :
·         Konsentrasi (consentrations)
·         Pertumbuhan internal (internal growth stategies)
·         Pertumbuhan eksternal (external growth strategies)
·         Disinvestment
Hubungan Strategi  Bisnis dan Strategi SDM
Stategi Bisnis
Fokus
Strategi SDM
Fokus
Konsentrasi
Pengawasan biaya Market share
Retensi
Pengembangan
Pertumbuhan internal
Inovasi produk Ekspansi pasar
Rekruitment
Rekrut untuk semua level

Pertumbuhan eksternal
Restrukturisasi
Reengineering proces
Retensi atau Pengurangan
Pengembangan dan pemberdayaan
Divestiture
Kembali ke Co



re business
Pengurangan
Pensiun awal mempertahankan karyawan inti
Diferensiasi
Diferensiasi produk
Desentralisasi
Hiring, rekruitmen dan pelatihan dilakukan oleh bagian

4.       Operasionalisasi Strategi
Konsep ini disebut sebagi organizational diognosis (OD). OD adalah penilaian yang sistematis dan keterkaitan antara praktek-praktek organisasi dengan tujuan-tujuan bisnis (Ulrich, 1997:66).
Pada umumnya ada empat tahap dalam OD:
·         Mempertimbangkan strategi bisnis sebagai strategi utama, dikaitkan dengan sistem-sistem atau pilar organisasi yang diperlukan bagi berlangsungnya strategi secara efektif. Pada tahap ini juga dianalisis, kekuatan dan kelemahan organisasi.
·         Menggali dan menyusun spesifikasi kompetisi unggulan dan perilaku yang diperlukan untuk menjalankan strategi bisnis dengan sukses.
·         Memperhitungkan aktivitas MSDM yang relevan dengan kebutuhan tersebut.
·         Melakukan penilaian terhadap aktivitas-aktivitas MSDM, apakah satu sama lain saling mendukung dan konsisten sehingga mampu menghasilkan keahlian dan kemampuan yang relevan dengan upaya pencapaian tujuan.

Skema proses OD
Strategi SDM
Strategi Bisnis
Diagnosis Organisasi
-Konsentrasi
-Pertubuhan internal
-Pertubuhan eksternal
-Divestiture

Analisi tentang:
-Pilar- pilar organisasi
-Kompensasi dan perilaku
-Aktivitas MSDM yang relevan
-Konsistensi faktor-faktor


 












-          Pilar Organisasi
Pilar organisasi adalah sistem yang menjamin eksistensi organisasi. Pengoperasian organisasi melalui dukungan sistem yang efektif adalah esensial bagi pencapaian tujuan organisasi. Ulrich (1997:68), mengemukakan enam faktor yang membuat strategi berlangsung dengan sukses:
o   Shared mindset
o   Kompetensi
o   Konsekuensi
o   Governance
o   Kapasitas perubahan
o   Kepemimpinan



-          Kompetensi dan Perilaku
Kompetensi dan perilaku yang diperlukan tidak selalu berubah bila terjadi perubahn strategi. Tetapi diagnosis terhadap hal ini tetap perlu dilakukan. Sebagai contoh, perubahan strategi bisnis dari pengembangan produk ke perluasan pasar baik domestik maupun luar negeri, akan mendorong penggunaan teknologi informasi yang lebih luas.

-          Aktivitas MSDM
Strategi organisasi yang meletakkan inovasi sebagai faktor unggulan (distinctive factor), menuntut aktivitas MSDM lebih berorientasi pada program penarikan tenaga kerja baru yang siap pakai daripada program pelatihan dan pengembangan tenaga potensial. Penggunaan tenaga yang terlatih dan terdidik dengan baik, mengandung konsekuensi perubahan sistem kompensasi dalam organisasi.

-          Keterkaitan dan Konsistensi Kebijakan
Semua kebijakan yang tergambar pada masing-masing langkah-langkah tersebut, memerlukan pengkajian secara integral. Apakah faktor-faktor itu saling memperkuat dukungan dan kosisten dengan program peningkatan kemampuan dan keahlian orang-orang dalam organisasi.










Implikasi Strategi Perubahan Karakteristik Organisasi
Variabel
Karakteristik lalu
Karakteristik sekarang/yang diharapkan
Implikasi Strategik
Desain organisasi
Unit-unit usaha bersifat parsial
Satu kesatuan Perusahan Daerah
Struktur organisasi terpadu
Prinsip organisasi
Otonomi unit
Satu kesatuan strategik
Sistem desentralisasi/lateral
Budaya kerja
Birokrasi
Prestasi
SDM berwatak entrepreneuer
Sistem kompensasi
Peraturan pemerintah
Peraturan perusahaan
Sistem penilaian kinerja berdasarkan prestasi atau hasil
Orientasi strategi organisasi
Bertahan/survive
Bertahan dan mencari peluang
Efisiensi biaya dan peningkatan market share/perluasan pasar
Sumber modal
Eksternal/pemerintah
Internal /akumulasi cadangan laba perusahaan/kredit perbankan
Cara kerja profesional
Strategi SDM
Mempertahan karyawan yang ada (Retensi)
Pengembangan karyawan potensial dan penarikan tenaga baru yang siap pakai
Sistem kompensasi perlu diperbaiki dan menggunakan kemungkinan sistem paruh waktu (part time)
Penempatan karyawan
Kurang berdasarkan prinsip the right man on the right job
The right man on the right job
replacement







BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Dari semua uraian tentang keterkaitan strategi SDM dengan strategi bisnis dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis merupakan acuan bagi manajer SDM dalam menyusun strategi SDM. Agar memahami sepenuhnya arah strategik yang di rumuskan pada tingkat korporat maka keterlibatan manajer SDM bersama-sama manajer lini yang lain dalam proses penyusunan strategi bisnis tersebut pada tingkat fungsional sangat penting. Tujuannya adalah untuk memberikan masukan dan meperoleh input tentang arah dan nilai-nilai yang harus ditegakkan dalam implementasi strategi bisnis.  

B.       SARAN

















DAFTAR PUSTAKA


Alwi, Syafaruddin. (2001). MSDM Strategi Keunggulan Kompetitif edisi pertama. Yogyakarta:BPPE.
Desler, Gary. (2006). MSDM Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta: Indeks.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar